Anything be able

Jumat, 04 November 2011

Tugas BM


KEBUDAYAAN
1. Pengertian
Kebudayaan, secara popular diartikan sebagai karya seni yang indah seperti gambar musik, dan sebagainya. Secara etimologi, kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu budhayah dari kata budhi yang berarti “mengolah” atau “mengerjakan”, terutama yang berkaitan dengan tanah. Jadi pengertian kebudayaan adalah segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam.
Menurut ahli antropologi budaya, yang dimaksud kebudayaan itu tidak hanya berupa benda-benda hasil karya seperti kesenian saja. Akan tetapi termasuk sikap, tingkah laku manusia, cara berfikir, pandangan hidup, penilaian tentang baik buruk, semuanya termasuk pengetian kebudayaan. Secara sederhana, kebudayaan dapat diartikan sebagai cara orang bersikap dan bertingkah laku yang dipelajari yang sudah menjadi adat kebiasaan masyarakat.
C. Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut antropologi budaya, unsur-unsur kebudayaan bersifat universal. Artinya, suatu kebudayaan tertentu memiliki unsur-unsur pembangunan yang berlaku umum, meskipun dalam bentuk dan oleh masyarakat pendukungnya yang berbeda-beda. Unsur-unsur kebudayaan yang dimaksud meliputi bahasa, system pengetahuan, organisasi sosial, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.
1. Bahasa
Bahasa merupakan suatu perlambang manusia untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya, baik tulisan maupun lisan. .
7. Kesenian
Kesenian dipandang dari sudut ekspresi hasrat manusia akan keindahan. Keseindahan dapat dikelompokkan seperti berikut ini.
a. Seni rupa, meliputi seni patung, seni relief, seni lkis dan gambar, dan seni rias.
b. Seni suara meliputi seni vocal, seni instrument, dan seni sastra.
D. Ciri-Ciri Kebudayaan
Ciri-ciri kebudayaan tersebut adalah senantiasa berubah, tingkah laku yang dipalajari, pola tingkah laku yang dipelajari, hasl dari tingkah laku orang yang dipelajari, dibagi oleh anggota masyarakat, dan dialihkan oleh para anggota.
1. Senantiasa berubah
Kebudayaan itu bersifat dinamis, selalu berubah sesuai dengan perkembangan situasi atau zaman yang membingkainya.
2. Tingkahlaku yang dipelajari
Kebudayaan sangat mempengaruhi pembentukan manusia. Anggota masyarakat terus melakukan proses belajar, misalnya dari orang tua, teman, lingkungan sekolah, lembaga keagamaan, dan sebagainya.
3. Pola tingkah laku yang dipelajari
Bahwa tingkah laku yang dipelajari mempunyai hubungan di antara unsur-unsur pola tersebut.
4. Hasil dari tingkah laku yang dipelajari
Ide dari seseorang merupakan hasil dari apa yang ia pelajari orang atau kelompok yang lain. Ada tiga wujud hasil kebudayaan yang dipalajari, yaitu menyangkut nilai-nilai, gagasan-gagasan, norma dan sebagainya; kompleks tindakan-tindakan berpola; dan pengetahuan untuk menghasilkan benda-benda hasil karya manusia.
5. Dibagi oleh anggota masyarakat
Tingkah laku yang dipelajari itu hasil-hasilnya tidak milik seseorang atau kelompok tertentu. Ia merupakan milik masyarakat secara menyeluruh. Nilai dan sikap itu dipelajari dari masyarakat.
6. Dialihkan para anggota
Tingkah laku yang dipelajari dialihkan atau ditularkan dari satu generasi berikutnya melalui bermacam-macam cara, misalnya melalui tulisan di tembok atau prasasti, dan sebagainya.
Di samping ciri utama tersebut, kebudayaan juga memiliki ciri-ciri, antara lain dapat memuaskan, bersifat adaptif, bersifat integrative, dan sebagai abstraksi dasar manusia.
1. Kebudayaan itu dapat memuaskan
Ia memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia, bukan hanya menyangkut makanan dan pakaian, tetapi juga membantu dan memilihara hubungan dengan pihak-pihak lain, baik penyesuaian maupun kelompok.
2. Kebudayaan bersifat adaptif
Kebudayaan memiliki sifat dapat menyesuaikan diri dengan kekuatan-kekuatan luar yang beraneka ragam.
3. Kebudayaan bersifat intergratif
Meskipun memiliki unsur-unsur pembangunan yang berbeda, tetapi kebudayaan mampu mengikat masyarakat secara meneluruh.
4. Kebudayaan merupakan suatu abstraksi kenyataan dasar manusia
Tingkah laku manusia dan hasil-hasilnya merupakan bentuk kebudayaan hasil abstraksi kenyataan dasar manusia.
E. Keutuhan (Integrasi) Kebudayaan
Telah diterangkan di muka, bahwa unsur-unsur kebudayaan banyak sekali jumlah dan macamnya. Meskipun demikian, unsur-unsur kebudayaan itu saling berhubungan satu dengan lainnya. Artinya, kebudayaan suatu suku bangsa atau bangsa tertentu tampak utuh tidak terpecah-pecah, contohnya adalah keris.
Keris merupakan hasil kebudayaan Jawa. Keris memiliki hubungan dengan unsur-unsur kebudayaan Jawa lainnya,misalnya menyangkut kepercayaan. Orang Jawa percaya, keris tertentu yang memiliki kekuatan gaib dapat berpengaruh pada kehidupan pemilik keris tersebut. Keris dapat bersifat baik, dan dapat pula bersifat jelek seringkali, sifat keris tersebut tergambar pada kehidupan pemiliknya.
Keris juga mempunyai hubungan dengan pakaian adat Jawa. Ada yang beranggapan keris sebagai benda seni, pusaka nenek moyang, benda bertuah, dan sebagainya. Dengan demikian, keris sebagai hasil budaya mempunyai keterkaitan dengan unsur-unsur kebudayaan lain dalam masyarakat Jawa.
Dengan demikian, keris sebagai hasil budaya mempunyai keterkaitan dengan unsur-unsur kebudayaan lain dalam masyarakat Jawa.
Pergaulan hidup suku bangsa Indonesia berdasarkan gotong royong. Kita dapat melihat lebih jelas kalau kebudayaan Indonesia itu dikaitkan dengan keadaan lingkungan alam.
Kepulauan Indonesia terletak di daerah tropis dengan tumbuh-tumbuhan dan hewn khas daerah tropis. Keadaan lingkungan alam tropis ikut menyebabkan kesamaan-kesamaan dalam kebiasaan, cara hidup, dan mata pencaharian hidup.
RAGAM SENI BUDAYA KOTA PEKANBARU
Daerah-daerah di Riau memiliki ragam seni budaya. Tiap ragam seni budaya tersebut dapat dilihat di daerah-daerah kota/kabupaten dan dapat pula dibandingkan antara daerha yang satu dengan daerah yang lainnya. Ragam seni budaya yang terdapat di kota Pekanbaru meliputi tarian, drama, nyanyian, musik tradisional, kerajinan tradisional, dan sebagainya.
A. Tarian
Di Kota Pekanbaru terdapat tiga jenis tarian, yaitu tari Zapin di Kecamatan Limapuluh, tari Lukah di Kecamatan Limapuluh dan Senapelan, dan tari Mayang di Kecamatan Limapuluh dan Senapelan.
Tari Zapin berkembang dalam masyarakat Melayu yang meliputi berbagai daerah di Riau. Pada awalnya, tarian ini hanya dimainkan oleh kaum laki-laki, tetapi dalam perkembangannya menjadi tari muda-mudi, yaitu tarian yang dimainkan oleh pria dan wanita. Biasanya, tarian ini diiringi dengan alat musik marwas, gambus, dan gong.
Tarian Lukah merupakan tarian yang berhubungan dengan upacara magis. Dalam tarian ini di pergunakan mantera untuk membuat Lukah bias menari. Yang memegang peranan dalam tarian Lukah adalah bomo. Bomo merupakan sebutan untuk seorang dukun. Bomo membacakan mantera-mantera yang membuat Lukah menjadi bergerak. Gerakan-gerakan Lukah ini disebut Lukah menari, yang kemudian disebut dengan tari Lukah. Alat – alat yang digunakan untuk tari Lukah ialah mayang ping dan wangi-wangian.
Tari Mayang pada mulanya juga dilakukan untuk upacara-upacara magis. Karena tari mayang menyangkut dengan upacara magis maka tari Mayang juga dimainkan oleh bomo, dukun dak kamanten. Biasanya, tari Mayang dipakai untuk pengobatan tradisional. Alat-alat yang dipakai untuk tari Mayang adalah gendang, nafiri, suling, suling, mayang pinang, dan wangi-wangian.
B. Drama
Di Pekanbaru dapat dijumpai seni drama, misalnya Randai Minangkabau. Permainan drama ini muncul karena banyak penduduk kota Pekanbaru ada yang berasal dari Minangkabau. Biasanya, alat musik pengiringnya adalah calempong, pemainnya memakai celana tapak itik, baju lengan panjang, kain samping, dan daster.
C. Nyanyian
Bersyair yang dijumpai di Kecamatan Limapuluh dan Senapelan. Langgam Melayu dijumpai di Kecamatan Limapuluh dan Senapelan. Berdah terdapat di Kecamatan Limapuluh dan Senapelan, kasidah dan gambus dijumpai di Kecamatan limapuluh dan Senapelan.
Bersanandung merupakan nyanyian pelipur lara. Biasanya, dinyanyikan oleh anak muda dengan perkataan-perkataan yang berisi kerinduan atau perasaan sedih karena berpisah dengan kekasih. Kerinduan dan kesedihan inilah yang memberi inspirasi terciptanya karya seni bersenandung tersebut.
Bersyair adalah membaca hikayat atau syair dengan lagu yang merdu. Biasanya, pola lagunya sederhana, sehingga baris atau baitnya mudah diulang-ulang. Syair dan hikayat dibacakan dengan membayangkan suasana keislaman dan banyak bermanfaat bagi pendidikan.
Langgam Melayu merupakan nyanyian yang berisi kisah percintaan. Karena langgam Melayu merupakan nyanyian – nyanyian kisah percintaan, dulu Langgam Melayu banyak disukai oleh kalangan muda-mudi.
Kasidah dan Berdah merupakan nyanyian bernuansa Islami. Nyanyian kasidah dan berdah berisi cerita tentang Nabi Muhammad saw. Selain itu, kasidah dan berdah juga berisi pujian-pujian terhadap Tuhan. Biasanya, nyanyian ini diiringi dengan alat musik rebana atau talam.
D. Musik Tradisional
Ada beberapa peralatan musik tradisional yang dapat dijumpai di kota Pekanbaru, antara lain kompang, gambus, dan rebana. Talempong dijumpai di Kecamatan Siak dan Sukajadi, sedangkan suling dapat dijumpai di Kecamatan Senapelan dan Kecamatan Limapuluh.
Kompang adalah alat musik yang sering dimainkan dalam upacara pernikahan (perkawinan). Biasanya, musik kompang dimainkan dalam jumlah tertentu (beberapa buah). Kompang ada dua jenis, yaitu kompang besar dan kompang kecil. Kompang kecil disebut rifai.
Gambus merupakan alat musik petik yang terbuat dari kayu cempedak, kulit kambing, dan diberi tali atau senar empat pasang (8 lembar). Dulu, alatmusik ini sangat disukai oleh orang Melayu.
Talempong banyakdimainkan oleh puak Melayu Rantau kuantan, Kampar, Pasir Pengaraian dan orang-orang Melayu Petalangan. Alat musik talempong ada yang dimainkan sebanyak 2 buah, 5 buah, dan 6 buah. Masing-masing mempunyak lagu-lagu tersendiri.
Rebana adalah alat musik pukul yang terbuat dari kulit binatang. Rebana terdiri dari beberapa macam, yaitu berdasarkan besar dan bentuknya. Alat musik rebana sering dipergunakan untuk mengiringi musik kasidah dan berdah.
         Suling adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambo. Biasanya, alat musik ini dimainkan bersama dengan alat musik lainnya. Alat musik suling tidak dimainkan sendiri, tetapi merupakan kelengkapan alat musik dalam suatu permainan musik tradisional.